Ikhlas menerima kenyataan itu bukan hal yang mudah, apalagi kalau kenyataan itu menyakitkan atau di luar harapan kita. Tapi bukan berarti nggak bisa dipelajari atau dilatih. Ini beberapa cara yang
Berita Pengetahuan
Oke, jadi kita bahas dari sudut pandang kamu sebagai mahasiswa kesehatan—yang mungkin lagi menghadapi tekanan kuliah, tugas klinik, skripsi, atau bahkan masalah pribadi. Ikhlas menerima
“Jadikan kekecewaan sebagai lecutan” bukan cuma slogan, tapi mindset yang bisa dibentuk. Gini kira-kira langkah-langkah konkretnya kalau kamu mau beneran mengubah rasa kecewa jadi
Wah, kalau konteksnya mahasiswa STIKES Sehati, pasti banyak tantangan khas dunia kesehatan—praktikum, tugas laporan, jadwal padat, tekanan nilai, bahkan mungkin dilema di lapangan saat PKL atau
5 Nasihat Keras untuk hidup sukses dan bahagia: 1. Disaat kamu malas malasan banyak orang di luar sana belajar mati Matian 2. Yang rajin saja belum tentu dapat apalagi yang tidak ada usaha 3.
Berikut ini 5 nasihat keras—alias nasihat yang mungkin agak pedas tapi penting—buat para mahasiswa STIKES Sehati yang ingin hidup sukses dan bahagia. Kadang kenyataan memang pahit, tapi
1. Sadari bahwa semua orang punya ujiannya Kadang kita ngerasa sendirian dalam penderitaan. Tapi kalo kita lihat lebih luas, semua orang punya beban masing-masing. Bukan buat membandingkan, tapi
Mahasiswa STIKES Sehati, yang sehari-harinya belajar tentang kesehatan, merawat orang lain, dan kadang menghadapi tekanan akademik serta praktik lapangan, pasti punya beban tersendiri. Tapi justru
Menyederhanakan hidup demi kebahagiaan itu sebenarnya bukan soal membuang segalanya, tapi lebih ke memilih dengan sadar apa yang benar-benar penting. Berikut beberapa cara yang bisa kamu
1. Atur Prioritas, Bukan Semua Harus Sempurna Fokus pada yang wajib dulu: tugas kuliah, laporan, praktik. Nggak harus semua nilai A, yang penting kamu ngerti dan bisa terapin