Kalimat "Kuasailah pikiran atau kita akan dikuasainya" sangat relevan bagi mahasiswa STIKes Sehati, karena perjalanan menjadi tenaga kesehatan tidak hanya menuntut kecerdasan akademik, tetapi juga ketangguhan mental dan pengendalian diri. Berikut penjelasan dalam konteks mahasiswa STIKes:
"Kuasailah Pikiran atau Kita Akan Dikuasainya" bagi Mahasiswa STIKes Sehati
-
Tugas, Praktik, dan Tekanan Bukan Penghalang Bila Pikiran Terkendali
Dunia kampus kesehatan penuh tantangan: jadwal padat, praktik klinik yang melelahkan, hingga tekanan ujian. Mahasiswa yang mampu menguasai pikirannya tidak mudah stres atau cemas berlebihan. Mereka fokus pada solusi, bukan pada ketakutan. -
Mengelola Pikiran = Menjaga Profesionalisme Diri
Di lapangan, mahasiswa akan bertemu pasien yang menuntut perhatian dan empati. Jika pikiran dipenuhi emosi negatif seperti marah, malas, atau tidak peduli, maka pelayanan bisa terganggu. Menguasai pikiran berarti menjaga sikap dan profesionalisme. -
Pikiran Positif Menumbuhkan Rasa Percaya Diri
Mahasiswa yang mengisi pikirannya dengan keyakinan dan semangat akan lebih percaya diri saat praktik, presentasi, maupun menghadapi dosen dan pasien. Sebaliknya, pikiran negatif membuat ragu, gugup, dan cenderung gagal. -
Pikiran Sehat = Jiwa Sehat = Tindakan Hebat
Di dunia kesehatan, penting bagi mahasiswa untuk menjaga kesehatan mental sendiri sebelum membantu orang lain. Pikiran yang terlatih dengan baik akan menciptakan tindakan yang mantap dan berdampak.
Pesan untuk Mahasiswa STIKes Sehati:
"Kuasailah pikiranmu, karena masa depanmu sebagai tenaga kesehatan ditentukan bukan hanya oleh seberapa banyak kamu tahu, tapi seberapa kuat kamu mengendalikan dirimu."