• SIAKAD MAHASISWA
  • SIAKAD DOSEN
  • SIMPEG
  • DAFTAR ONLINE
  • E-JOURNAL
  • SPADA
  • SISTER
  • PERPUSTAKAAN
  • Tracer Study
  • Search
STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN STIKES SEHATI MEDAN
  • Home
  • Tentang Kami
  • Pendidikan
  • Akademik
  • Informasi
  • Unit-Lembaga
  • Dosen & Staff
  • Publikasi
  • Pengumuman
  • Beranda
  • Berita
  • Pengetahuan

belajar menghargai ketidak sempurnaan dari filosofi "kintsugi"

  • 29/04/2025 08:58:37
  • Oleh: Eko
  • 200


Filosofi kintsugi berasal dari Jepang dan secara harfiah berarti "penyambungan emas" (kin = emas, tsugi = sambungan). Ini adalah seni memperbaiki keramik yang pecah dengan menggunakan lak berisi bubuk emas, perak, atau platina, bukan menyembunyikan retaknya, tetapi malah menonjolkannya. Dari sini muncul filosofi yang mendalam tentang menerima dan menghargai ketidaksempurnaan.

Makna Filosofis Kintsugi:

  1. Keindahan dalam luka dan retakan
    Alih-alih membuang benda yang rusak, kintsugi mengajarkan bahwa kerusakan adalah bagian dari sejarah benda itu dan bisa menambah nilai serta keindahan. Ini bisa diartikan secara manusiawi: luka, kesalahan, dan kegagalan adalah bagian dari pertumbuhan dan keindahan diri kita.

  2. Menerima masa lalu
    Dalam kintsugi, tidak ada usaha untuk menghapus jejak pecahan. Sebaliknya, jejak tersebut disorot dengan emas—simbol penerimaan penuh terhadap perjalanan dan pengalaman hidup kita.

  3. Antitesis terhadap budaya perfeksionisme
    Dunia modern sering mengejar kesempurnaan, baik dalam fisik, prestasi, maupun citra diri. Kintsugi mengajarkan bahwa ketidaksempurnaan adalah hal yang alami dan berharga, bukan sesuatu yang harus disembunyikan.

  4. Transformasi melalui luka
    Kintsugi menunjukkan bahwa kerusakan bukanlah akhir, melainkan awal dari bentuk baru yang bisa lebih indah dan bermakna daripada sebelumnya.

Cara Mengaplikasikannya dalam Hidup:

  • Menerima kesalahan masa lalu dan melihatnya sebagai bagian dari perjalanan hidup.

  • Menghargai proses pemulihan, baik secara emosional maupun spiritual.

  • Tidak malu dengan "retakan" pribadi, tetapi menjadikannya bagian dari identitas yang kuat.

  • Memberi ruang bagi orang lain untuk menjadi otentik dan tidak sempurna.

Share To :

Kategori Berita

  • Kegiatan Akademi (31)
  • Wisuda (1)
  • Beasiswa (1)
  • Pengetahuan (187)
  • Informasi (15)
  • Ukom Medan (2)
  • Seminar/Workshop (7)
  • Lowongan Pekerjaan (10)
  • kegiatan Mahasiswa (4)

Berita Terbaru

  • Kenapa Ketika Irit, Duit Makin Dikit? Lalu Ketika Boros Duit Makin Banyak mahasiswa stikes sehati
    03 Juni 2025
  • Kenapa Ketika Irit, Duit Makin Dikit? Lalu Ketika Boros Duit Makin Banyak
    03 Juni 2025
  • Ngobrol Prodi Administrasi Rumah Sakit (NGOBARS) Seri 1
    10 Juni 2025
  • Prokrastinasi bagi Mahasiswa STIKes Sehati
    30 Mei 2025
  • Prokrastinasi
    30 Mei 2025
STIKES SEHATI MEDAN
STIKES SEHATI MEDAN
Jl. Pembangunan No.130C Kel. Keluarahan Helvetia Timur, Kec. Medan Helvetia, Kota Medan, Sumatera Utara
   stikes.sehati@gmail.com
   061 80030232
   061 80030232

Tentang Kami

  • Intagram
  • TikTok
  • FaceBook

Penerimaan Mahasiswa Baru

    Layanan Sistem Informasi

      Link Terkait

        © 2022 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sehati Medan